Dua minggu sebelum hari H 11 s.d 12 Februari 2012, sebuah
diskusi hangat mencuat di obrolan nak Agapa Facebook.com. sebuah kegiatan yang
berjudul Yos sudarso Competition. Dengan berbagai event kegiatan yang
diperlombakan. Saat itu tidak ada tanda-tanda Agapa ingin mengikuti kegiatan
ini. Tapi hari itupun tiba, seminggu sebelum hari H Agapa menyatakan siap untuk
ke Hangtua menghadapi segala tantangan dan risiko yang ada. Mulailah latihan mengangkat
bendera semaphhore bergerak mengikuti iringan musik. Latihan berjalan cukup
baik. Hanya saja anggota Agapa tidak pernah cukup selama latihan. Hari ini si A
datang besoknya tidak datang, tapi yang tidak datang di hari sebelumnya pada
hari itu hadir di tempat latihan, begitu seterusnya bergantian hadir dan tidak hadir secara
bergantian. Mungkin begitulah taknik mereka dalam latihan menghadapi lomba di
Hangtua.
Kamis, -2 sebelum lomba. Hari itu, seperti yang sudah
direncanakan Kak Noval, ialah hari pemantapan materi lomba secara keseluruhan
malah tidak berjalan sesuai keinginan. Hal itu dikarenakan dari anggota
Agapanya sibuk mencari perlengkapan pribadi untuk lomba di Hangtua. Kak Noval
yang diwawancarai secara eksklusif mengenai rencananya yang gagal pada hari itu
hanya berkomentar
“Pusinga liaki nak anaka sudami kutanya masalah
perlengkapanna semua baru bilangji iye, jadi saya sannang tomma, ka ndaji lagi
dipusingi, tapi sekalina kesanaka ekh ternyata baru semuai na cari
perlengkapanna” katanya sambil mengepulkan asap rokok ke udara
“Begitunaji wae anak anaka pasti dekatpi mau lomba barui
sessa na cari apa-apana, kayak bajuna apa” Kata K’ Rahmat
“Bukanji begituna saya kasi nassuka, itunaji. Waktu ku tanya
masalah perlengkapanna bilang semuaji iyye selesaimikak, tapi ternyata itu
tompi hariya baru nacari apa-apana, ededeh emosiku kurasa kalo bilangi begitu
kenapa tong nda nabilang dari awal” Kata Kak Noval
“Heehehheh” Kak, Rahmat.
Begitulah kurang lebihnya teknik yang terapkan nak Agapa
dalam menghadapi lomba di Hangtua. Mencari perlengkapan saat lomba sudah di
depan mata.
Jum’at, -1 sebelum lomba. Seyogyanya hari ini pemantapan
materi lomba sehari penuh sampai bermalam di sekolah. Tapi kelihatannya nak
agapa masih sibuk mencari perlengkapan pribadi mereka masing-masing. Nak agapa
pun tidak semuanya hadir di sekolah malam itu. Mungkin itu juga merupakan salah
satu teknik untuk menghadapi lomba. Kira-kira jam 11 malam, di hp Kak Noval masuk sms yang mengatakan
bahwa struktur merupakan tiket masuk area perkemahan. Pesan singkat ini
bagaikan petir di siang bolong, tapi sayangnya ini sudah malam (maksud luuuh).
Pada saat itu juga Kak Noval, Kak Bahri, dan Kak Arman juga bedeng didampingi
nak agapa yang lain katulu-tulu mengerjakan struktur dan alhamdulillah selasai
kemudian di shubu hari sekitar jam 4, satu pesan singkat masuk ke hpnya lagi Kak Noval yang berisikan
bahwa format musik yang harus di setor harus dalam bentuk cd room Bukan fd.
“Adapi seng itu,
penjual buka jam begitu (kecuali warbeg) baru kutanya kenapako baru bilang? Ekh
nalupai bedeng kasi tau’kak” kata Kak Noval, Soddo’
Mungkin lupa juga merupakan salah satu teknik dalam
menghadapi lomba.
Hari lomba, sabtu 11 Februari 2012 tepat jam 10 pagi agapa
berangkat menuju arena lomba, 3 jam terlambat dari waktu yang ditentukan. Ini
pasti salah satu teknik mereka juga. Sesampainya di arena lomba barang mereka
ketinggalan di luar. Pasti ini juga teknik, tapi nda tahu apa maksud dan
tujuannya meninggalkan barang di luar. Sungguh teknik yang mencurigakan.
Hasil lomba sejalan dengan teknik yang dilakukan....
hehehe...itulah agapa saat ini..yang kurang mau kompak.....:a:
ReplyDelete